Selasa, 26 Maret 2013

Apa Itu Pergerakan...????


Saya masih ingat betul ketika saya mengikuti beberapa kegiatan sebelum mengetahui apa itu pergerakan. Waktu itu dihadirkan para aktivis yang cukup berpengalaman di dunia pergerakan itu sendiri. Beliau-beliau yang luar biasa ini membagi pengalamannya kepada kami yang sebenarnya sudah sangat bosan dan mengantuk. Maklum kala itu sudah cukup sore. Para aktivis yang juga dihadiri alumni PMII ini bercerita dengan penuh semangat, menyerukan pergerakan mahasiswa. Pada saat itu saya masih bertanya-tanya tanpa ada hasrat mencari tahu apa itu pergerakan mahasiswa. Yang saya lakukan hanya mengepalkan tangan dan berteriak “Hidup Mahasiswa!” setiap kali ada pembicara atau MC yang menyerukan kata-kata tersebut.

“Kamu ga usah macem-macem, jangan ikut-ikut demo, ibu ga kasih izin, cewek kug kayak laki', yang penting kamu ga ikut, kamu ke Batam ya buat kuliah ma kerja, mau mandiri tapi kug malah aneh2, titik” jgn macam2 kata2 dari bunda diseberang sana
Akhirnya waktu pun terus berjalan. Dan tanpa disadari mulai sedikit mengerti apa itu pergerakan mahasiswa. Yang dapat saya simpullkan bahwa mahasiswa sebagai insan yang berpendidikan tinggi mempunyai tanggung jawab terhadapa masyarakat. Mahasiswa dituntut memiliki kepekaan sosial yang tinggi. Saat rakyat di zholimi maka kita sebagai mahasiswa wajib melindungi rakyat.
Lalu bagaimana wujud nyata pergerakan mahasiswa itu?. Ini yang salah saya artikan ketika saya masih di smester 4. Setiap kali saya mendengar kata-kata pergerakan mahasiswa pikiran saya langsung tertuju pada aksi turun ke jalan. Dan saat itu juga saya ingat pesan orang tua saya. “Kamu ga usah macem-macem, jangan ikut-ikut demo, ibu ga kasih izin, cewek kug kayak laki', yang penting kamu ga ikut, kamu ke Batam ya buat kuliah ma kerja, mau mandiri tapi kug malah aneh2, titik” jgn macam2 kata2 dari bunda diseberang sana"  Tidak hanya orang tua yang berpesan, kakak  dari Nana juga selalu menyampaikan untuk jangan terlibat demo. Ternyata itu adalah suatu kesalahan besar. Sepanjang perjalanan saya di UNRIKA saya akhirnya mengerti mengapa di dalam MPKMB terdapat acara simulasi demonstrasi, tak lain tak bukan tujuannya adalah untuk menimbulkan rasa nasionalisme yang tinggi. Tentunya orang tua saya dan kakak  saya yang melarang saya untuk berpartisipasi dalam aksi bukan tanpa alasan. Negara ini penegakan hukumnya masih lemah. Rakyatnya belum sepenuhnya paham akan demokrasi. Akan ada banyak kemungkinan yang terjadi pada saat demonstrasi. Mulai dari aksi anarkis dari pihak yang tidak bertanggung jawab sampai kepentingan -kepentingan politik pihak tertentu yang akhirnya memberikan kesan bahwa aksi turun ke jalan merupakan sesuatu yang berbahaya.
Lalu apakah kita akan diam saja? Kita memilih untuk menutup mata?. Ada peribahasa yang cocok untuk pernyataan ini “Lebih baik mati berkalang tanah, daripada hidup bercermin bangkai”. Artinya lebih baik kita mati dalam peperangan dari pada kita kalah menyerah sebelum berperang.  Yang terbaik yang bisa kita lakukan adalah berperang dengan porsi kita masing-masing. Maksud saya disini adalah pergerakan mahasiswa tidak harus turun ke jalan. Memang ada ada kalanya kita pun harus turun ke jalan. Buatlah suatu pergerakan mahasiswa sesuai yang kita senangi. Bisa lewat seni, lewat tulisan dan masih banyak lagi. Mungkin anda juga sering mendengar semboyan para rocker, “konser yang hebat dapat mengubah dunia”. Dan pernyataan itu sepenuhnya benar menurut saya. Yang ingin saya sampaikan pada tulisan ini adalah mari kita berjuang untuk ibu pertiwi. Karena negeri ini tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Bagi para rocker teruslah berkarya untuk membangun negeri ini ke arah yang lebih baik. 
Let’s influence the world with our blog!
Salam pergerakan

0 komentar :